Kemang, Bogor – Madina Kurban Festival 1445 H merupakan acara yang diselenggarakan oleh Zona Madina Dompet Dhuafa dalam rangka menyemarakkan momen perayaan hari besar islam Idul Adha bersama seluruh lapisan masyarakat, utamanya di 4 kecamatan sekitar Zona Madina Dompet Dhuafa yaitu Kemang, Parung, Ciseeng, dan Tajurhalang. Acara ini dimulai sejak seminggu sebelum sampai dengan hari raya Idul Adha yaitu 9 – 17 Juni 2024 yang berpusat di kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa, Kemang Bogor.
Acara Madina Kurban Festival 1445 H dimulai pada tanggal 9 Juni yaitu showcase hewan kurban yang melibatkan pedagang hewan ternak di sekitar kawasan Zona Madina. Hewan ternak kurban langsung dihadirkan di kawasan Zona Madina dengan harapan kawasan ini dapat menjadi pusat transaksi hewan kurban yang terpercaya serta menjadi pusat eduwisata bagi anak-anak yang berkunjung dan memberi makan hewan kurban sehingga sambil bermain, nilai luhur tentang kurban dapat ditanamkan sejak dini.
Acara ini juga melibatkan komunitas dan jejaring kawasan khususnya di Masjid Al-Madinah. pada tanggal 13 Juni, diselenggarakan kegiatan Kajian Muslimah yang dihadiri oleh 100 jamaah membahas tentang Sifat Wanita Idaman dan Jejak wanita Tangguh yang tak lekang oleh Zaman yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Fauzi Qosim, dan kegiatan Qur’anic Future Leaders Game Fun Class & Dongeng bersama yang dihadiri oleh 60 peserta dari komunitas FHQ For Kids Masjid Al-Madinah Zona Madina Dompet Dhuafa.
“Alhamdulillah di kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa kali ini diselenggarakan event Madina Kurban Festival yang sangat luar biasa, khususnya pada kajian KAREMAH pada kali ini materi-materinya sangat releate banyak membahas tentang ketaatan Siti khadijah yang melatar belakangi moment hari besar Idul Adha. Semoga kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan setiap tahun serta bermanfaat khususnya bagi saya sebagai pendengar” ujar Sajidah selaku peserta KAREMAH Masjid Al-Madinah Dompet Dhuafa.
Selain kegiatan-kegiatan wisata dan kerohanian, Madina Kurban Festival 1445 H juga menghadirkan kegiatan yang mengasah kreatifitas anak-anak yaitu lomba mewarnai dengan tema Kurban tingkat PAUD dan TK. Kegiatan ini merupakan uapaya Zona Madina Dompet Dhuafa dalam memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya peristiwa besar dan nilai luhur pada peristiwa nabi Ismail. Edukasi tentang kurban disampaikan pada sela-sela mewarnai agar anak-anak dapat mendengarkan secara antusias.
“Engga nyangka hari ini anak saya Dzikra, dapat menjuarai lomba mewarnai hari ini. Terima kasih utamanya kepada panitia pelaksana yang telah menyelenggarakan acara ini. Karena selain saya mengajarkan anak untuk berani berkompetsi dan berkreatifitas, juga panitia mengajarkan nilai-nilai kurban sehingga anak saya dapat diingatkan kembali pelajaran yang telah disampaikan waktu sekolah,” ujar bunda Haura Dzikra A selaku pemeneng juara 1 lomba mewarnai Madina Kurban Festival 1445 H.
Rangkaian akhir acara Madina Kurban Festival 1445 H, diselenggarakanya Shalat Idul Adha serta Festival Ketupat. Acara festival ketupat ini merupakan penguatan layanan dakwah Masjid Al-Madinah Zona Madina Dompet Dhuafa dengan mempersembahkan 400 porsi ketupat siap santap kepada santri penghafal, anak yatim dan jamaah setelah ibadan shalat Idul Adha.
“Alhamdulillah sekali kami khsusnya dari pesantren Nurul Iman yang berjalan kaki untuk shalat di masjid Al-Madinah, mendapatkan berkah yaitu ketupat dan opor ayam setekah shalat Idul Adha. sangat bermanfaat sekali untuk kami yang mungkin hari ini ada sebagian teman-teman kami yang tidak dapat merasakan ketupat Idul Adha. Berkah selalu para Donatur dan Pengurus Masjid semoga program ini dapat bermanfaat bagi banyak orang” ujar Dhiya Santri Ponpes Nurul Iman Parung.
Madina Kurban Festival 1445 H, merupakan program yang tujuannya dapat mengajak seluruh lapisan masyarakat merasakan indahnya momentum Idul Adha khas Indonesia yang penuh dengan keakraban, guyub, dan toleransi. hal ini disampaikan oleh Armie Robi selaku Direktur Zona Madina Dompet Dhuafa yang berharap bahwa eksistensi kawasan Zona Madina dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat yang luas utamanya di 4 titik pemberdayaan Zona Madina yaitu Parung, Ciseeng, Kemang, dan Tajurhalang. Peran tersebut juga merupakan hasil dari kolaboraksi Zona Madina dengan mitra jejaring sehingga manfaat dapat mengalir lebih luas lagi.