BOGOR, JAWA BARAT — Untuk ke sekian kalinya, Dompet Dhuafa menggelar upacara kemerdekaan Republik Indonesia di Kawasan Zona Madina, Parung, Bogor. Pada tahun 2024 ini, tepatnya pada Sabtu (17/08/2024), ada yang berbeda dengan gelaran upacara yang diikuti oleh insan Dompet Dhuafa.
Terlihat, para peserta upacara yang merupakan perwakilan setiap bidang Dompet Dhuafa serta para Mitra Pelaksana Program (MPP) mengenakan pakaian tradisional yang bermacam warna. Sementara itu, di depannya berdiri tegak memimpin barisan seorang perempuan mengenakan baju adat daerah Sumatera Barat. Ia adalah Cici Kurniasih, Direktur Sekolah Al Syukro Universal yang merupakan salah satu sekolah berbasis wakaf yang dikelola Dompet Dhuafa.
Keterlibatan Cici menjadi pemimpin upacara merupakan sebuah bukti bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin. Ini karena Dompet Dhuafa berkomitmen untuk membuka kesempatan kepada siapapun untuk berperan menjadi apapun.
Sedangkan yang bertindak sebagai inspektur upacara pada kesempatan ini adalah Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Juwaini. Hadir pula mengikuti dengan khidmat, Parni Hadi selaku Inisiator dan Ketua Pembina Dompet Dhuafa, Asep Hendriana selaku Ketua Pengurus MPP Pendidikan, Ahmad Sonhaji selaku Ketua Pengurus MPP Bidang Sosial dan Kemanusiaan, Anna Rahmawati selaku Ketua Pengurus MPP bidang Ekonomi, Rina Fatimah selaku Ketua STIM Budi Bakti, Iwan Ridwan selaku Pengurus MPP bidang Kesehatan, Rima selaku Direktur Yankes RST.
Selaku pemberi amanat, Ahmad Juwaini menyampaikan, bahwa Indonesia berpotensi akan mengalami bonus demografi pada enam tahun mendatang. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi dan teknologi digital yang terus meningkat membuat Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pusat inovasi di Asia Tenggara bahkan Dunia.
Namun di balik itu, masalah ketimpangan sosial, ekonomi, kualitas pendidikan yang tidak merata, korupsi dan masalah lingkungan ternyata bisa menghambat potensi itu.
Oleh karena itu, Dompet Dhuafa dengan semangat kemerdekaan ini, bahkan sejak dulu, berkomitmen membantu masyarakat yang masih terjajah kemiskinan melalui berbagai macam program. Ini menjadi komitmen Dompet Dhuafa dalam melanjutkan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Tujuh puluh sembilan tahun yang lalu, para pahlawan kita dengan gagah berani memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dari penjajahan. Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah buah dari pengorbanan jiwa dan raga mereka. Maka, tugas kita sekarang adalah melanjutkan perjuangan mereka dengan cara yang berbeda, khusus untuk kita semua Insan Dompet Dhuafa adalah melalui program-program pemberdayaan yang memihak terhadap kesejahteraan para dhuafa,” ujarnya.
Ada empat hal yang menjadi amanat penting pada upacara HUT ke-79 RI oleh Dompet Dhuafa di Zona Madina ini. Empat itu merujuk pada tujuan Negara Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
Pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Bentuknya adalah program kemanusiaan dan penanggulangan kebencanaan. Dompet Dhuafa pun sering terlibat dalam upaya tanggap bencana di berbagai wilayah Indonesia. Bantuan darurat, pemulihan pasca-bencana, dan rehabilitasi bagi korban bencana adalah contoh konkret dari usaha melindungi segenap bangsa Indonesia.
Kedua, memajukan kesejahteraan umum melalui program-program pemberdayaan ekonomi dan sosial. Dalam hal ini, Dompet Dhuafa menjalankan berbagai program pemberdayaan ekonomi, seperti pemberian modal usaha bagi UMKM, pelatihan keterampilan, serta pengembangan pertanian dan peternakan. Dompet Dhuafa menyebutnya pemberdayaan berbasis Philanthropreunership.
Ketiga, mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program-program pendidikan dan pengembangan SDM. Dompet Dhuafa telah banyak menyediakan beasiswa untuk siswa-siswa yang kurang mampu. Selain itu juga mendirikan sekolah di daerah-daerah terpencil, serta mengadakan program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia.
Terakhir adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Bentuk implementasinya adalah program-program kemanusiaan global. Selain fokus di dalam negeri, Dompet Dhuafa juga terlibat dalam program bantuan kemanusiaan di berbagai negara lain yang membutuhkan, seperti bantuan untuk pengungsi, korban perang, dan bencana di negara-negara lain.
“Keterlibatan dalam kegiatan kemanusiaan global ini mencerminkan kontribusi Dompet Dhuafa dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan prinsip kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945,” tegas Ahmad.
Di akhir rangkaian acara peringatan ini, segenap insan Dompet Dhuafa dan para peserta upacara yang hadir melakukan penanaman pohon kebaikan. Aksi ini dipimpin langsung oleh Parni Hadi. Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa itu mengibaratkan Dompet Dhuafa sebagai sebuah pohon kebaikan sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an Surah Ibrahim ayat ke 24-25. Yaitu sebuah pohon yang akarnya kuat menghujam ke bumi, cabangnya menjulang ke langit, dan buahnya bermanfaat bagi banyak orang di sepanjang musim. (Dompet Dhuafa)